Pages

Jumat, 29 Juli 2016

Jasa Tes Tarik dan Tes Geser Angkur pada Beton

Tes Tarik (pull-out test) dan Tes Geser (Shear test) dilakukan untuk mendapatkan data kapasitas angkur yang terpasang sehubungan dengan aplikasi yang sesuai standar pemasangan.
Setiap produk angkur yang baik selalu memiliki data teknis yang berasal dari approval yang dikeluarkan oleh lembaga internasional yang telah diakui dalam melakukan pengetesan untuk pengambilan data.

Pengetesan tersebut dilakukan telah sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu yang sesuai standar statistika yang dapat dijadikan sebagai data yang valid.
Beberapa parameter yang dipenuhi seperti :
- Jumlah sampel yang sudah memenuhi syarat
- Memenuhi kaidah distribusi normal dengan tingkat kepercayaan 95%

Pengetesan (pull-out dan shear test) tersebut dilakukan pada beton dengan standar sebagai berikut :
- Mutu beton fc' 20 Mpa (K250)
- Beton tidak memiliki tulangan (non-reinforcement)
- Posisi angkur jauh dari tepi beton
- Jarak angkur yang satu dengan yang lain tida ada pengaruh (tidak terjadi splitting)
- Kaki (tumpuan) alat tes tarik tidak mempengaruhi area cone beton

Data tersebut dirangkum menjadi 4 bagian, yaitu :
- Mean ultimate load (kapasitas tertinggi rata-rata)
- Characteristic load (kapasitas karakteristik), distribusi normal 95%
- Design load (kapasitas disain), telah memiliki safety-factor
- Recommended load (kapasitas yang direkomendasikan)

Dalam mendisain konfigurasi angkur yang digunakan adalah design-load.

Site test (pengetesan lapangan)
Dalam proses pelaksanaan di lapangan biasanya dibutuhkan persetujuan (approval) dari pihak Manajemen Konstruksi atau MK (Construction management). Adapun ketentuannya adalah melaksanakan pengetesan di lapangan, yang biasanya diambil sekitar 2 s/d 5 sampel untuk ukuran dan kedalaman angkur yang sama.
Biasanya diminta melakukan pengetesan hingga terjadi kegagalan (failure).
Sebenarnya pengetesan lapangan ini kurang perlu dilakukan karena telah memiliki data teknis. Pengetesan ini dilakukan semata-mata hanya untuk menambah keyakinan (confidence) dari pihak proyek. Juga sebagai syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis dari perencana/konsultan struktur.

Pengetesan lapangan juga tidak perlu dilakukan hingga failure, tetapi cukup sampai angka design-load. Karena didalam mendisain konfigurasi angkur batas kapasitas yang digunakan hanya sampai design-load.

Pengetesan lapangan yang bertujuan untuk pengambilan approval tersebut biasa disebut dengan Mock-up.

Selain mock-up biasanya dilakukan juga pengetesan lapangan untuk kondisi yang terpasang atau biasa disebut dengan proof-test (pengujian pembuktian). Biasanya tidak semua angkur yang terpasang dilakukan proof-test. Jumlah yang dites bervariasi antara 3 s/d 5% dan angkur yang dites dipilih secara acak (random). Hal ini dilakukan semata-mata untuk meyakinkan pihak pemilik (owner) atau MK bahwa yang terpasang sudah sesuai standar aplikasi yang benar. Jadi proof-test dilakukan bukan sebagai jaminan bahwa yang dipasang tersebuat sudah baik. Pengetesan ini sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak yaang melakukan pengujian lapangan yang sifatnya independen dan telah memiliki akreditasi sebagai lembaga yang melakukan pengujian.